Hai semuanya!!! Aku akan menceritakan fakta tentang aku. Oke kita langsung aja ya!!!
- Nama lengkapku Zaneta Hanes Armairan
- Panggilanku dirumah Hanes. Tapi kalo di sekolah Zaneta.
- Aku lahir di Jambi tanggal 10 Februari 2002. Usiaku 14 tahun.
- Agamaku Islam.
- Aku mempunyai hobi yaitu bersepeda, menggambar dan bermain bulu tangkis.
- Aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara (anak bungsu).
- Aku mempunyai kakak yang berjenis kelamin laki-laki. Sama seperti saya.
- Di rumah, aku adalah anak yang paling heboh.
- Aku gak bisa masak apapun.
- Makanan favorit aku yaitu bakso, sate, ayam goreng, mie goreng dan pizza.
- Makanan yang ku benci yaitu yang ada pete dan jengkolnya. Soalnya bau.
- Minuman favorit aku es teh, es jeruk, es alpukat, teh hangat dan susu putih.
- Minuman yg tidak aku suka yaitu kopi hitam dan susu coklat.
- Dulu aku punya hewan peliharaan yaitu kucing yg kuberi nama dia Nickel. Entah mengapa dia hilang begitu saja entah kemana. Sebenarnya itu adalah kucing liar yang ku pelihara dengan sepenuh hati. Gayamu LOL 😜
- Usia kakakku berbeda 3 tahun dariku. Yaitu 17 tahun.
- Aku takut (phobia) dengan kecoak, c cacing dan ular. Apalagi kecoak yang terbang. Ampun deh...
- Seumur hidupku ini, aku belum pernah naik pesawat. Padahal aku pengen banget naik pesawat.
- Tinggi badanku yaitu 130 cm.
- Berat badanku yaitu 45 kg. Kemaren turun 43 kg. Sekarang naik lagi. Huh...
- Ukuran baju yaitu M atau S.
- Ukuran sepatu yaitu 42.
- Warna favoritku itu mejikuhibiniu.
- Aku sangat senang sekali menggambar sehingga aku pernah menjuarai lomba menggambar dan mewarnai.
- Kejadian yang paling tidak kulupakan yaitu ketika aku masuk ke dalam sarung orang. Waktu itu aku lagi solat tarawih bersama keluargaku. Aku berada di shaf di tengah. Ketika waktu sujud kemudian duduk di antara dua sujud, tiba-tiba hal aneh pun muncul. Aku melihat ada sesuatu yang tak biasa yakni ada bulu kaki, bau yang menyengat dan ada kuku kaki yang panjang. Seketika aku pun sadar kalo aku udah masuk di sarung orang yang berada di depanku. Sontak keluargaku pun tertawa dan aku merasa malu.
Itulah beberapa fakta unik tentangku. See you goodbye!!!
Kamis, 02 Juni 2016
Rabu, 13 April 2016
Gadis penyuka bepe-bepean
Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan sedang asyik memainkan boneka kertas. Lalu, datanglah adiknya yang baru selesai makan siang. Lalu sang adik bertanya "Kak, kenapa kakak main boneka kertas itu?" Lalu dia menjawab "karena permainan ini sangat mengasyikkan lho. Adik mau ikut main?" Sang adik pun menjawab "Mau. Tapi, untuk apa kakak mengumpulkan boneka sebanyak ini?" Sang kakak pun menjawab "Karena, kakak senang sekali main ini. Selain menghibur, permainan ini bisa melatih otak. Jadi, kita bisa membuat cerita sesuka hati. Nah, karena kamu masih kecil, jadi cocok kalo kamu main ini. Supaya bisa melatih otak kamu." Sang adik pun menjawab "Oh gitu yah kak. Okelah aku akan main boneka kertas ini bersama kakak." Sang kakak pun menjawab "Oke, ayo kita main sekarang!"
Kamis, 24 Maret 2016
Puisi tentang pendidikan
BUKU
Kau tempatku menabur ilmu...
Kau jendela di hidupku...
Kau tempatku goreskan jutaan pena...
Namun, terkadang orang mengabaikannya...
Kau tertumpuk deraian debu...
Buku ...
Kau tempatku berbagi rasa....
Meski engkau hanya diam membisu...
Lembaran demi lembaran yang terisi...
Tertancap keindahan ilmu menawan...
Terselip kata demi kata...
Yang mengisi hari-harimu...
Buku...
Kau tempatku goreskan pena...
Goresan pena kini tertancap di badanmu...
Jutaan kata kini terlukis di badanmu...
Kau tempatku lukiskan keindahan...
Kau tempatku berbagi kesakitan....
Buku...
Kau yang mengajariku arti kehidupan...
Tiada pantas hidup ini kulewati...
Tanpa engkau di sisiku...
Kau guru yang hanya bisa diam membisu...
Namun, kau memberikan jutaan ilmu yang tersimpan di setiap lembaran...
Kau tempatku menabur ilmu...
Kau jendela di hidupku...
Kau tempatku goreskan jutaan pena...
Namun, terkadang orang mengabaikannya...
Kau tertumpuk deraian debu...
Buku ...
Kau tempatku berbagi rasa....
Meski engkau hanya diam membisu...
Lembaran demi lembaran yang terisi...
Tertancap keindahan ilmu menawan...
Terselip kata demi kata...
Yang mengisi hari-harimu...
Buku...
Kau tempatku goreskan pena...
Goresan pena kini tertancap di badanmu...
Jutaan kata kini terlukis di badanmu...
Kau tempatku lukiskan keindahan...
Kau tempatku berbagi kesakitan....
Buku...
Kau yang mengajariku arti kehidupan...
Tiada pantas hidup ini kulewati...
Tanpa engkau di sisiku...
Kau guru yang hanya bisa diam membisu...
Namun, kau memberikan jutaan ilmu yang tersimpan di setiap lembaran...
Tips Menghadapi Siswa “Nakal”
Sebagai insan yang berada di sebuah lembaga pendidikan, apalagi Sekolah Menegah Kejuruan yang notabene siswanya adalah laki-laki menghadapi siswa “nakal” adalah hal yang biasa. Mulai dari siswa yang sering terlambat atau bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran, tidak sholat, dan masih banyak contoh “kenakalan” lain yang kerap dilakukan siswa. Hal-hal tersebut memang benar-benar menguji kesabaran kita. Dibutuhkan kesabaran dan keuletan tingkat tinggi.
Sebenarnya apakah benar ada anak diberi label “nakal”? Penulis sendiri tidak setuju bila ada siswa yang dilabeli “nakal”. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label “nakal” apabila ia merasa tidak sanggup mengendalikan siswanya. Di sisilain ukuran “nakal” tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya “nakal” bila siswanya tidak mengerjakan PR, guru lain berpendapat siswa yang sering bolos/ tidak masuk sekolah adalah siswa yang “nakal”, sebagian lainnya menganggap siswa yang ribut saat pembelajaran adalah siswa yang “nakal”.
Menurut saya tidak ada yang namanya siswa “nakal”, yang ada adalah;
Beberapa tips di bawah ini bisa kita coba untuk mengatasi perilaku siswa yang “nakal”, adalah:
Sebenarnya apakah benar ada anak diberi label “nakal”? Penulis sendiri tidak setuju bila ada siswa yang dilabeli “nakal”. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label “nakal” apabila ia merasa tidak sanggup mengendalikan siswanya. Di sisilain ukuran “nakal” tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya “nakal” bila siswanya tidak mengerjakan PR, guru lain berpendapat siswa yang sering bolos/ tidak masuk sekolah adalah siswa yang “nakal”, sebagian lainnya menganggap siswa yang ribut saat pembelajaran adalah siswa yang “nakal”.
Menurut saya tidak ada yang namanya siswa “nakal”, yang ada adalah;
- Siswa yang krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai masa integrasi kedua.
- Siswa yang memiliki kontrol diri yang lemah. Siswa yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku “nakal”. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
- Siswa yang kurang kasih sayang orang tua. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurang perhatian kepada anaknya. Tidak mengenalkan dan mengajarkan norma-norma agama kepada anaknya. Akibatnya dia akan sering bolos atau terlambat sekolah. Saat di sekolah ia akan berulah macam-macam untuk mendapat perhatian dari orang lain, termasuk kepada gurunya.
- Siswa yang kedua orang tuanya tidak harmois atau bahkan bercerai. Suasana di rumah yang tidak nyaman akan menyebabkan anak tidak fokus saat pelajaran. Kedua orang tua yang seharusnya melidungi dan memberi contoh yang baik justru menjadi akar permasalahan anaknya.
- Siswa yang menjadi “korban” dari saudara atau teman sepermainannya. Tipe anak seperti ini akan melakukan hal yang sama pada anak lainnya karena ia adalah ‘korban’ dan berusaha untuk membalas dendam.
- Siswa yang mendapat tekanan dari orang tua. Tekanan ini bisa berupa tuntutan orang tua yang terlalu tinggi akan prstasi anaknya di sekolah atau peraturan di rumah yang terlalu ketat/ mengekang. Akibatnya bisa bermacam, siswa bisa pendiam tapi juga bisa “nakal” karena merasa ingin bebas.
- Siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Siswa yang mengalami kekerasan di rumah, maka saat di sekolah ia akan menunjukkan sikap memberontak kepada gurunya atau bahkan melakukan kekersaan seperti apa yang ia alami.
- Siswa yang salah bergaul. Lingkungan memang sangat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sikap siswa. Pergaulan yang kurang tepat atau menyimpang salah bisa menyebabkan perilaku yang menyimpang.
Beberapa tips di bawah ini bisa kita coba untuk mengatasi perilaku siswa yang “nakal”, adalah:
- Berdo’a untuk anak terebut. Ucapkan namanya setiap kita berdo’a. Berharaplah apa yang kita minta akan dikabulkan Allah dan saat kita menghadapinya Allah mengkaruniakan kesabaran pada diri kita. Yakinlah dia akan berubah, karena keyakinan itu adalah doa. Dia pasti berubah, entah itu besok, lusa, atau kapanpun.
- Carilah info yang lengkap tentang siswa yang dianggap “nakal”. Tujuannya adalah agar kita lebih paham tentang latar belakanngya. Harapanya kita akan lebih bisa bersabar dan pengertian dalam menangani perilakunya.
- Hentikan ucapan atau label “nakal” pada siswa tersebut. Kita tahu ucapan adalah do’a. jika kita mengucapakan kata nakal, secara tidak langsung kita berdo’a agar dia menjadi nakal. Katakanlah yang baik-baik untuknya, walau bagaimana pun perilaku dan perkataannya.
- Panggilah dia ke runag BK atau masjid. Ajaklah dia berbicara empat mata dan dari hati ke hati. Tanyakanlah kepada siswa tersebut tentang harapannya, permasalahannya, atau sebab dia berbuat “nakal”. Dengan hal ini kita jadi lebih tahu tentang dirinya dan permasalahan yang sedang ia hadapi. Pada akhirnya, berilah ia solusi, motivasi dan arahan.
- Latilah dia dengan rasa tanggung jawab. Hal ini bisa dilakukan dengan kita memberikan dia kepercayaan. Contoh: menjadi muadzin, mengumpulkan kas kelas, membantu kita merekap buku tabungan, atau dengan melibatkan dia dalam kegiatan OSIS dan ROIS (meskipun dia bukan penggurus OSIS dan ROIS). Hal ini akan membuat dia merasa dibutuhkan dan diperhatikan. Tujuan akhirnya adalah agar dia tahu mana hak dan kewajibannya/ tanggung jawabnya sebagai siswa.
- Apabila siswa tersebut berbuat “nakal”. Maka, tergurlah dengan pelan-pelan dan jangan dibentak atau dimarahi. Karena siswa tipe seperti ini tidak akan berubah bila dimarahi. Mereka butuh didekati, diperhatikan, dan diajak berdiskusi, serta berilah mereka motivasi agar bisa berubah menjadi lebih baik. Katakan pada mereka “saya yakin kamu bisa lebih baik lagi dari kamu yang sekarang”. “saya akan merasa bangga bila kamu bisa lebih baik dari kamu yang sekarang”.
- Apabila siswa tersebut berbuat “nakal”. janganlah diberikan hukuman fisik, seperti push up, set up, atau jalan jongkok. karena, hal ini justru akan menimbulkan rasa dendam dan jiwa melawan/ membangkang pada siswa. Tapi berikanlah dia hukuman seperti sholat dhuaha atau membaca Al-Qur'an.
- Buatlah perjanjian bila siswa tersebut berbuat “nakal”. Rekamlah dengan HP dan suruhlah dia mengucapkan janji agar tidak mengulangi perbuatannya. Bila dia mengulangi lagi, panggillah siswa tersebut dan putarlah rekamannya.
- Berilah dia pilihan. Berbuat baik konsekuensinya baik atau berbuat “buruk” konsekuensinya buruk.
- Bila siswa tersebut berbuat baik. Maka, pujilah dia. Pujian kita akan mebuat dia merasa bahwa usahanya dihargai dan diperhatikan oleh orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)